Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu. Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24 jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian, membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi aktivitas seksual dan lainnya serta makanan. Puasa, sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya. Hal semacam ini sering ditemukan dalam diri pertapa atau rahib.
Puasa dan agama
Puasa sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah
dalam suatu agama atau
sesuatu kewajiban yang harus di lakukan Manusia menurut kepercayaan Agamanya.
Puasa dalam Yahudi
Dalam Yahudi Puasa
untuk umat Yahudi bermakna menahankan diri keseluruhannya dari makanan dan
minuman, termasuk air. Gosok gigi diharamkan pada puasa hari besarYom Kippur dan
Tisha B'Av, tetapi dibenarkan pada puasa hari kecil. Umat Yahudi yang
mengamalkan berpuasa sampai ke enam hari pada satu tahun. Dengan pengecualian
Yom Kippur, puasa tidak dibenarkan pada hari Sabat, karena rukun menyimpan hari
Sabat itu adalah menurut Alkitab(injil) ditentukan dan mengatasi
hari-ari puasa berinstitusi rabbi kemudian. Yom Kippur adalah satu-satunya
rukun yang mana ditentukan dalam Torah.
Puasa dalam Kristen
Dalam Kristen Pada
umumnya, Ajaran Puasa Umat Kristen Intinya adalah pertobatan, melawan keiginan
duniawi, keiginan daging yang di maksud arti daging dalam arti kristen daging
adalah manusia itu sendiri karna manusia berdaging maka umat kristen lebih
sering menyebutkan manusia dalam kata-kata tertentu sebagai daging jadi artinya
keinginan daging yaitu keinginan manusia itu sendiri, dan juga mengajarkan
berpuasa agar sebisa mungkin tidak memberitahukan atau di ketahui kepada
sesamanya yang sedang berpuasa atau sesamanya yang sedang tidak berpuasa
termasuk merahasiakan hari apa dia akan mulai berpuasa, menyamarkan tubuhnya
agar tidak terlihat sedang berpuasa dari orang lain bahkan sesama keyakinan
sendiri, itu sebabnya Puasa Kristen pada Umumnya banyak yang tidak diketahui
keberadaanya oleh keyakinan non Kristen dan media publik. Dalam beberapa aliran
Kristen hanya pelaksanaan dan tata caranya saja yang berbeda inti dan tujuanya
sama.
Puasa dalam Katolik
Dalam Katolik Roma, puasa biasanya
dilakukan dengan makan kenyang satu kali sehari (dalam waktu 24 jam), wajib
dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung; masing-masing uskup dapat
mengatur rincian ketentuan atas hal tersebut disesuaikan dengan keadaan di keuskupannya. Minum air tidak termasuk
soal puasa. Namun saat sekarang ini lebih ditekankan makan kenyang satu kali
sehari menahan hal-hal dari keiginan dunia dan keinginan daging (manusia),
seperti tidak makan tidak minum termasuk menahan nafsu, sikap, dan juga hal-hal
yang paling disukai. Ini dilakukan selama 40 hari menjelang Paskah atau
di kenal sebagai masa Prapaskah. Di samping puasa resmi, secara
pribadi umat Katolik disarankan untuk berpuasa pada hari-hari lain yang
dipilihnya sendiri sebagai ungkapan tobat dan laku tapa. Selain berpuasa,
Gereja juga mempunyai kebiasaan berpantang. Pantang diharapkan
untuk dilakukan setiap Jumat sepanjang tahun, kecuali jika hari Jumat itu
bertepatan dengan hari raya gerejawi. Pada hari-hari puasa dan pantang, Umat
Katolik diharapkan dapat meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk
berdoa, beribadat, melaksanakan olah tobat dan karya amal. (Kan. 1249-1253)
Puasa dalam Protestan
Dalam Protestan, keyakinan puasa Kristen
Protestan tidak ada bedanya dengan katolik melawan keinginan dunia keinginan
daging(manusia) yaitu puasa makan minum dan hal-hal yang tidak baik dalam
tingka laku juga pikiran, dalam perotestan dan aliran protestan yang lain ada
juga Cara Puasa dalam hal-hal tertentu selain puasa makan dan minum yaitu
berpuasa mengenai rutinitas yang sering dilakukan yg paling disukainya
Contohnya: Puasa Tidak menonton Tv atau puasa mendegarkan lagu selama 1 minggu,
1 bulan atau dalam jangka waktu tertentu, ada juga contoh-contoh lain yaitu
rutinitas dimana kalau sedang tidak berpuasa itu sulit di hindari Rutinitas
seperti itulah yang di puasakan dalam Protestan, umat katolik juga biasa
melakukan puasa ini, karna inti dalam puasa Kristen ialah menahan hawa nafsu, keinginan duniawi. Tujuan
berpuasa juga sama dengan Katolik sesuai ajaran dalam alkitab (injil), yang
membedakanya hanya pelaksanaan dan tatacarannya. Puasa protestan tidak
berpatokan pada hari-hari tertentu harus berpuasa, tetapi dalam keyakinan Protestan
Pribadi masing-masing yaitu manusia itu sendiri yang menentukan hari untuk
berpuasa yang dipilihnya sendiri selama 1 minggu, 1 bulan dan jangka waktu
tertentu yang dipilihnya di harapkan bisa lagi berlanjut di bulan-bulan
berikutnya. Dalam melaksanakanya Pribadi yang berpuasa sebisa mungkin tidak di
ketahui oleh kerabat, sanak soudara, dan orang-orang di sekitarnya di saat
berpuasa, oleh sebab itu puasa Protestan tidak
di umumkan secara resmi. Agama Kristen Protestan secara resmi tidak mewajibkan
untuk berpuasa yang berarti tidak memiliki bulan khusus untuk berpuasa, tapi
Ketua masing- masing Gereja mengajarkan
pada umatnya menyempatkan diri agar sesering mungkin Berdoa dan Berpuasalah
dengan keinginan, ketulusannya sendiri bukan karena paksaan. Patokan berpuasa
Umat Kristen Katolik dan Kristen Protestan sama-sama mengambil dasar dalam
ajaran Alkitab.
Puasa dalam Islam
Dalam Islam, puasa (disebut juga Shaum)
yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama
satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran.Menahan diri dari makan dan minum
dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar
hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat
islam Al Quran.puasa juga menolong menanam sikap
yang baik dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan
tidak hanya pada bulan puasa.
Puasa dan kesehatan
Makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme. Oleh sebab itu, dalam
pemeriksaan medis tertentu yang berhubungan dengan proses metabolisme, misalnya
pemeriksaan kadar glukosa darah, pasien seringkali disyaratkan untuk berpuasa
dahulu.
Puasa menggantikan sel-sel yang rusak di dalam tubuh
dan menggantinya dengan sel-sel yang baru. Selain itu, puasa mampu meningkatkan
kembali hormon pertumbuhan hingga 2000% pada laki-laki dan 1300% pada
perempuan. Hormon pertumbuhan ini akan memfasilitasi pembakaran cadangan lemak
dalam tubuh selama berpuasa. Peningkatan kembali hormon pertumbuhan dalam tubuh
juga bermanfaat dalam melawan penuaan dini.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Puasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar